Dalam beberapa tahun yang akan datang Batam akan memiliki Kebun Raya Batam. Kebun raya ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Batam dengan pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dikutip dari Batampos.co.id, Kebun Raya Batam ini akan menempati lahan seluas 85,667 hektare di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa. Tepatnya di tepi Jalan Hang Lekiu Km 4, Nongsa. Sekitar 10 kilometer dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan 15 kilometer dari Batam Centre.
Kebun Raya Batam ini akan berada di tengah-tengah kawasan resor dan wisata alam Nongsa. Yakni di antara Tering Bay Golf and Country Club, Palm Springs Golf and Beach Resort, Batam View Resort, Turi Beach Resort, juga Nongsa Point Marina.
Berdasarkan master plan yang dibuat, desain Kebun Raya Batam ini dibuat secara memanjang, kawasan ini nantinya akan dibagi menjadi enam zona berdasarkan jenis kegiatannya. Yakni, dua zona penerima atau gerbang masuk, satu zona rekreasi dan koleksi, satu zona perkantoran, satu zona koleksi pengelolaan intensitas rendah, dan satu zona hutan. Ada lima koleksi tetumbuhan yang akan hadir di kebun raya ini. Koleksi pertama adalah tetumbuhan dari tanah Sunda. Kedua, tetumbuhan khas Wallacea. Selanjutnya, adalah tetumbuhan koleksi Papua Nugini, Oceania, dan koleksi dunia lainnya.
Saat ini satu-satunya ruang terbuka hijau yang mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup, tentang ruang terbuka hijau di Batam, hanya dataran Engku Putri. Saat ini Batam masih kekurangan ruang terbuka hijau sehingga dengan adanya Kebun Raya Batam akan menambah lahan terbuka hijau yang multi fungsi. Kebun Raya Batam merupakan file projek nasional yang juga ditujukan untuk mendongkrak kedatangan wisatawan.
Keberadaan Kebun Raya Batam akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya kebun raya ini diharapkan akan meningkatkan pendidikan lingkungan dan cara hidup lestari. Selain sebagai ruang terbuka hijau dan wahana pelestarian lingkungan, karena berada di tanah Melayu, Kebun Raya Batam juga akan menjadi wahana pelestarian budaya Melayu dengan memberikan sentuhan budaya Melayu didalamnya. Nuansa melayu itu diwujudkan dalam bentuk pembangunan patung Hang Tuah. Juga Patung Kapal Lancang Kuning.