Anda pasti pernah merasakan luka karena benda tajam seperti pisau bukan? Sebagian besar orang masih salah dalam penanganan atau cara mengobati luka tersebut. Banyak dari mereka menyepelekan hal tersebut dan tidak merawat luka dengan benar. Padahal, penanganan yang salah dapat berdampak fatal. Bagaimana cara mengobati luka jari terpotong pisau?
- Menghentikan Laju Darah
Luka yang terkena benda tajam tentu akan membuat permukaan kulit menjadi terbuka dan mengeluarkan darah.
Pendarahan bisa terjadi ringan atau berat tergantung dari kedalaman atau benda yang melukainya. Langkah awal mengatasi hal tersebut adalah dengan menghentikannya.
Carilah barang yang bersih seperti tisu, kemudian tekanlah bagian yang terluka tadi. Tahan hingga beberapa menit hingga darahnya berhenti keluar. Jika pendarahannya berat, carilah kain kasa yang bersih kemudian lakukan langkah yang sama seperti sebelumnya.
- Bersihkan Luka
Setelah darah berhenti mengalir, lanjutkan dengan membersihkan luka tadi. Caranya sederhana, cukup dengan mencuci luka tadi dengan air bersih yang mengalir. Ingat, jangan dimasukkan dalam gayung dan sebagainya, usahakan airnya mengalir.
Jika terlalu kotor, bersihkan luka tadi dengan sabun antiseptik dengan tujuan agar bakteri ataupun kotoran yang menempel ikut hilang. Cucilah kembali hingga benar-benar bersih.
- Oleskan Salep Pada Luka
Carilah salep antibiotik yang dikhususkan untuk luka tersebut dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi. Gunakan tangan yang bersih sebelum mengoleskan salep tersebut agar kebersihannya tetap terjaga. Penggunaan salep antibiotik sebenarnya tidak wajib, hanya sebagai pertolongan pertama saja. Usahakan juga salep tadi merupakan obat luka tidak lengket di kasa.
- Gunakan Perban atau Plester
Apabila lukanya kecil, Anda bisa menutupnya dengan plester biasa yang bisa didapatkan di apotek terdekat. Namun, apabila lukanya cukup besar, sebaiknya ditutup dengan perban. Pemilihan plester dan perban cukup krusial disini.
Disarankan untuk memilih plester yang memiliki lubang saluran udara kecil agar luka yang tertutup tadi tetap terjaga kelembapannya.
Ketika menggunakan perban juga demikian. Gunakan perban yang memiliki daya serapnya tinggi untuk menjaga kondisi luka dalam keadaan tidak terlalu lembab dan tentunya agar bakteri tidak berkembang di dalamnya.